BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ekologi merupakan
ilmu yang mempelajarinya interaksi antara organisme dengan lingkungan yang
lainnya atau dapat disebut juga dengan “Ilmu Lingkungan” yang menerapkan
berbagai asas dan konsepnya kepada masalah yang lebih luas, yang menyangkut
pula hubungan manusia dengan lingkungannya. Ilmu Lingkungan adalah ekologi
terapan. Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik makhluk hidup hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya.
Ilmu Lingkungan juga dimaknai sebagai suatu studi (kajian) yang sistematis
mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang layak di dalamnya.
Ilmu lingkungan
merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu (terutama ekologi, ilmu
lainnya: biologi, biokimia, hidrologi, oceanografi, meteorologi, ilmu tanah,
geografi, demografi, ekonomi dan sebagainya), yang bertujuan untuk mempelajari
dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup dengan
lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan penjabaran atau terapan dari
”ekologi”.
1.2
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan
adalah suatu uraian yang menyebutkan secara spesifik maksud dan tujuan
penulisan yang dilakukan. Tujuan penulisan pada tulisan ini adalah sebagai
berikut.
1.
Mengetahui pengertian ekologi dan ilmu lingkungan
2.
Mengetahui keterkaitan diantara keduanya
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Ekologi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara
organisme dengan lingkungan nya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani
oikos (“habitat”) danlogos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk
hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst
Haeckel (1834 – 1914). Berdasarkan didalam ekologi, makhluk hidup dipelajari
sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Pembahasan ekologi tidak
lepas dari pembahasan ekosistem yang dimana dengan berbagai komponen
penyusunnya, yaitu seperti pada faktor abiotik dan biotik.
Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban,
cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang
terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan
erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi,
komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem
yang menunjukkan kesatuan. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif
baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai
pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya.
Ekologi
mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan
mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam
tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya
saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa
ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan
rantai makanan manusia dan tingkat tropik. Para ahli ekologi mempelajari hal
berikut:
1.
Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang
satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang
menyebabkannya.
2.
Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang
berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.
3.
Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies)
makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Kini
para ekolog (orang yang mempelajari ekologi) berfokus kepada Eko wilayah bumi
dan riset perubahan iklim.
2.2
Pengertian Ilmu
Lingkungan
Ilmu lingkungan atau Environmental Science (ES)
merupakan suatu ilmu yang mempelajari interaksi antara komponen – komponen
fisik, kimia dan biologi yang ada di lingkungan serta merupakan suatu disiplin
ilmu yang saling melengkapi dengan ilmu alam, ilmu teknik dan ilmu sosial.
Dalam keterkaitannya dengan Ilmu lingkungan, ES berfokus pada polusi dan
penurunan kualitas lingkungan yang berhubungan dengan aktivitas manusia yang
berpengaruh pada perubahan biologis dan lingkungan berkelanjutan, serta
melibatkan aspek ilmu ekonomi, ilmu hukum dan ilmu – ilmu sosial. Keseluruhan
aspek ilmu tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan
berpengaruh pada lingkungan.
Ilmu lingkungan dalam konteks arstitektur erat
kaitannya dengan istilah Ecological Design atau Arsitektur Ekologis, dimana
dalam setiap perencanaan arsitektur selalu mempertimbangkan kaidah atau aspek
lingkungan yang ada untuk dapat memberikan kontribusi di dalam pembangunan
sehingga mampu meminimalkan dampak negatif dalam pembangunan demi kelestarian
lingkungan dan alam tetap terjaga. Dalam hal ini konteks ilmu lingkungan tidak
lepas dari prilaku manusia itu sendiri sebagai suatu komponen lingkungan yang
paling dominan karena manusia senantiasa mengolah, mengambil dan mengembangkan
sesuatu yang ada di alam itu sendiri. Untuk mencapai keseimbangan lingkungan
tentu diperlukan kesadaran dari manusia agar merasa memiliki dan mencintai
segenap makhluk hidup dan alam lingkungannya sebagai tempat hidupnya.
2.3
Hubungan Ekologi
dengan Lainnya
Ekologi dalam
politik menimbulkan banyak filsafat yang amat kuat dan pergerakan politik –
termasuk gerakan konservasi, kesehatan, lingkungan, dan ekologi yang kita kenal
sekarang. Saat semuanya digabungkan dengan gerakan perdamaian dan Enam Asas,
disebut gerakan hijau. Umumnya, mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada
daftar moral manusia dan prioritas politik, seperti jalan buat mencapai
kesehatan manusia dan keharmonisan sosial, dan ekonomi yang lebih baik. Orang
yang memiliki kepercayaan-kepercayaan itu disebut ekolog politik.
Beberapa telah
mengatur ke dalam Kelompok Hijau, namun ada benar-benar ekolog politik dalam
kebanyakan partai politik. Sangat sering mereka memakai argumen dari ekologi
buat melanjutkan kebijakan, khususnya kebijakan hutan dan energi. Seringkali
argumen-argumen itu bertentangan satu sama lain, seperti banyak yang dilakukan
akademisi juga.
Ekologi dalam
kacamata Antropologi terkadang apabila dibandingkan keduanya menggunakan banyak
metode untuk mempelajari satu hal yang kita tak bisa tinggal tanpa itu.
Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita dipengaruhi
lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi
tubuh dan pikiran kita. Beberapa orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan,
namun paradigma mekanistik bersikeras meletakkan subyek manusia dalam kontrol
objek ekologi — masalah subyek-obyek. Namun dalam psikologi evolusioner atau
psikoneuroimunologi misalnya jelas jika kemampuan manusia dan tantangan ekonomi
berkembang bersama.
2.4
Masalah Lingkungan
dan Penyebab Kerusakan Lingkungan
Terdapat
permasalahan yang terjadi pada sebuah lingkungan baik oleh alam maupun oleh
aktivitas manusia. . Masalah lingkungan terbaru saat ini yang mendominasi
mencakup perubahan iklim, polusi, dan hilangnya sumber daya alam. Gerakan
konservasi mengusahakan proteksi terhadap spesies terancam dan proteksi
terhadap habitat alami yang bernilai secara ekologis. Tingkat pemahaman
terhadap bumi saat ini telah meningkat melalui sains terutama aplikasi dari
metode sains. Sains lingkungan saat ini adalah studi akademik multidisipliner
yang diajarkan dan menjadi bahan penelitian di berbagai universitas di seluruh
dunia. Hal ini berguna sebagai basis mengenai masalah lingkungan. Sejumlah
besar data telah dikumpulkan dan dilaporkan dalam publikasi pernyataan lingkungan.
2.1.1
Kerusakan Akibat
Faktor Alam
Berbagai bentuk
bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda seluruh dunia telah
menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Peristiwa alam lainnya yang
berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
1.
Letusan Gunung Api
Letusan gunung
berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan
kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan
gunung berapi antara lain berupa:
a. Haujan abu
vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
b. Lava panas,
merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
c. Awan panas, dapat
mematikan makhluk hidup yang dilalui.
d. Gas yang
mengandung racun.
e. Material padat
(batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
2.
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah
getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya
kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena
gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas
gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya
gempa. Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat
dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi
beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:
a. Berbagai bangunan
roboh.
b. Tanah di permukaan
bumi merekah, jalan menjadi putus.
c. Tanah longsor akibat guncangan.
d. Terjadi banjir,
akibat rusaknya tanggul.
e. Gempa yang terjadi
di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
3.
Angin Topan
Angin topan
terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke
kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan
suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan
Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi
wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti
Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi
Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa
telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya
gejala pemanasan global. Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto
satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya
angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung)
dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
a. Merobohkan bangunan.
b. Rusaknya areal
pertanian dan perkebunan.
c. Membahayakan
penerbangan.
d. Menimbulkan ombak
besar yang dapat menenggelamkan kapal.
2.1.2
Kerusakan Akibat
Faktor Manusia
Manusia sebagai
penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian
lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu
merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan
modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan
manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi
berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk
terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan
hidup karena faktor manusia, antara lain:
1.
Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah,
dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
2.
Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase
atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan
dampak pengrusakan hutan.
3.
Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari
rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun
tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
1.
Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
2.
Perburuan liar.
3.
Merusak hutan bakau.
4.
Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
5.
Pembuangan sampah di sembarang tempat.
6.
Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
7.
Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar
batas.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kesimpulan
merupakan jawaban atau hasil yang didapat berdasarkan tujuan penulisan pada tulisan ini. Berikut ini adalah
kesimpulan diantaranya :
1.
Ekologi
berasal dari kata bahasa Yunani oikos yang berarti habitat dan logos yang
berarti ilmu. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal
balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan mahluk hidup dengan komponen
sekitarnya. Adanya undang-undang yang mengatur tentang pengelolahan lingkungan
hidup yaitu UU No. 23 Tahun 1997
2.
Keterkaitan
Ekologi dan ilmu lingkungan ini memberikan pengarahan kepada kita agar kita
lebih sadar, bertanggung jawab dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan
hidup secara menyeluruh. Karena kerusakan lingkungan hidup sebagian besar di
lakukan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.
Refrensi
0 komentar:
Posting Komentar