Featured Article

Jumat, 11 Desember 2015

Negara yang Mendominasi Ekonomi Dunia

Negara-negara yang mendominasi perekonomian dunia berkomitmen menggapai satu tujuan yakni meningkatkan pertumbuhan dan lapangan pekerjaan. 

Namun, komitmen tersebut dinilai abu-abu karena setiap negara menetapkan kebijakan berbeda sesuai ambisi dan kepentingan negaranya.

Hal tersebut terungkap saat para wakil negara-negara yang mendominasi perekonomian dunia, seperti Jepang, Amerika Serikat (AS), Jerman menggelar pertemuan tingkat tinggi yang berlangsung akhir pekan ini. 

Ketua International Monetary Fund (IMF), Tharman Shanmugaratnam mengatakan, kebijakan yang dikeluarkan memang tidak sepenuhnya ampuh mengatasi krisis yang terjadi. Namun dinilai setidaknya ada fokus yang lebih kuat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi maupun lapangan pekerjaan.  

Setelah sepekan menggelar pertemuan, masih ada pertanyaan besar berkecamuk di tengah kondisi ekonomi global yang belum pulih, seperti kebijakan fiskal antara satu negara dengan lainnya, dan efektivitas dari stimulus moneter. 

"Tidak ada suatu strategi yang bisa membawa dunia untuk mencicipi pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan supaya bisa normal kembali," kata dia menanggapi mandeknya konsensus antar negara-negara dengan perekonomian terbesar tersebut, seperti dilansir dalam laman CNN, Minggu (21/4/2013). 

Jepang misalnya, menghadiri pertemuan tersebut dan khawatir akan mendapatkan kritikan tajam akibat langkah Bank Sentral negaranya yang menggandakan pembelian surat utang, sehingga membanjiri pasar dengan Yen dan membuat nilai tukar mata uang tersebut jatuh. 

Menteri Keuangan Brazil, Guido Mantega menuturkan, pelonggaran kebijakan moneter Jepang dilakukan karena terjadi 'perang mata uang' antara negara-negara berkembang. 

"Tokyo merevitalisasi kebijakan sebagai langkah baru dan berani untuk pertumbuhan ekonomi berdasarkan stimulus fiskal dan moneter serta reformasi struktural," jelasnya. 

Sementara itu, Menteri Keuangan AS, Jack Lew mengaku, kecewa dengan lemahnya permintaan dari negara Eropa. Sebab, dorongan permintaan yang kuat dari Eropa sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dunia. 

"Negara-negara yang mencatatkan perdagangan surplus, seperti China dan Jerman diperlukan untuk membantu keseimbangan global, karena pertumbuhan ekonomi ditopang permintaan kuat dan fleksibilitas nilai tukar," urai dia. 

Di sisi lain, Menteri Keuangan Jerman mengungkapkan, risiko terganjalnya pertumbuhan berasal dari melebarnya defisit fiskal di negara maju, seperti AS. 

"Menunda penyesuaian kebijakan akan semakin memperburuk risiko terhadap prospek pemulihan ekonomi dunia," ujarnya. 

Seolah tidak mau disalahkan, AS justru mengklaim telah menghilangkan kerasnya komitmen untuk menstabilkan utang dalam pertemuan G20. 

Namun pernyataan tersebut dibantah delegasi Eropa yang menyebut justru terjadi perdebatan sengit antara AS dan Jerman yang tidak dapat diselesaikan pada pertemuan G20. 

Menteri Keuangan Korea Selatan, Hyun Seok Oh bersikeras anjloknya harga Yen menjadi keprihatinan dan mendesak Jepang untuk mencari jalan keluar dengan kebijakan moneter lain. 

Menanggapi kekhawatiran ini, IMF sepakat membentuk struktur kerja baru tentang bagaimana negara-negara maju bisa keluar dari jerat pelonggaran kebijakan moneter.

"Dua fokus utama, yakni stimulus moneter bukan saja untuk ekonomi pasar berkembang, serta mencari solusi bila terjadi kemandekan stimulus ini," pungkas Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde. (Fik/Nur)

Sumber:
http://bisnis.liputan6.com/read/567089/negara-yang-mendominasi-ekonomi-dunia-janji-dorong-pertumbuhannya

Negara yang Akan Maju 10 Tahun Mendatang




Jakarta (ANTARA News) - Indonesia memiliki peluang menjadi negara maju di berbagai bidang pada 10 tahun mendatang setelah melakukan perubahan-perubahan mendasar saat ini setelah China dan India, kata Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato Zainal Abidin Mohamad Zain.

"Saya memproyeksikan Indonesia menjadi negara maju setelah China dan India," kata Zainal Abidin dalam diskusi pertama dengan para duta besar yang diselenggarakan Korps Alumni Himpunan Islam (Kahmi) dan dipandu Nazaruddin Nasution di Jakarta, Jumat.

Popular Posts

Tweets

Translate